Скачать презентацию
Идет загрузка презентации. Пожалуйста, подождите
Презентация была опубликована 6 лет назад пользователемode la
1 KIMIA KOORDINASI KELOMPOK II ANGGOTA : INTAN DELIMA (F1C ) JASRIATI (F1C ) NILUH MULYANI (F1C )
2 Senyawa Koordinasi Ligan Berfungsi sebagai penerima (akseptor) pasangan elektron Berfungsi sebagai pendonor pasanganelektron Ion Pusat Berasal dari ion logam transisi Berasal dari anion dan molekul netral
3 LIGAN Interaksi antara atom logam dengan ligan-ligan dapat dibayangkan bagaikan reaksi asam-basa Lewis. Basa Lewis ialah zat yang mampu memberikan satu atau lebih pasangan elektron. Ligan berperan sebagai basa Lewis. Ikatan logam-ligan biasanya adalah ikatan kovalen koordinasi. Berdasarkan jumlah pasangan elektron bebas yang didonorkannya
5 ATOM PUSAT Suatu kation yang menerima elektron-elektron dari ligan untuk membentuk suatu ion kompleks. Atom yang menyediakan tempat bagi elektron yang didonorkan. Biasanya berupa ion logam, terutama logam golongan transisi yang memiliki orbital d yang kosong. Contoh: Fe 2+, Fe 3+, Cu 2+, Co 3+, dll. [Fe(CO) 5 ]
6 Jumlah atom donor yang mengelilingi atom atau ion pusat dalam suatu senyawa kompleks
7 Geometri Senyawa Koordinasi Cara untuk menunjukkan bagaimana atom ditempatkan dalam suatu molekul. Molekul dapat diatur dengan cara berbeda. Konsep ini digunakan untuk menjelaskan stoikiometri dan isomerisme pada senyawa koordinasi.atom molekulstoikiometriisomerisme senyawa koordinasi
8 ISOMERISME SENYAWA KOORDINASI Isomerisme Struktural Isomerisme Ruang Isomer
9 Isomerisme Struktural memiliki ligan yang sama akan tetapi ikatan antara ion pusat dan ligan adalah melalui atom donor yang berbeda Gejala isomerisme tautan telah dikenal sejak jaman Jorgensen dan Werner. Senyawa kompleks [Co(NH 3 ) 5 (ONO)]Cl 2 ion penta amina nitritokobalt (III ) atau ion penta amina nitritokobalt(2+) ion penta amina nitro kobalt(III) atau ion penta amina nitrokobalt(2+)
10 2. Isomer Ionisasi [Co(NH 3 ) 5 Br]SO 4 dengan [Co(NH 3 ) 5 OSO 3 ]Br Contoh: Gejala isomerisme ini hanya terjadi pada senyawa kompeleks ionik. Senyawa kompleks ionik menunjukan gejala isomerisme ioisasi apabila terjadi pertukaran antara dua macam ion dengan muatan yang sama atau berbeda. Pada pertukaran tersebut anion bukan ligan berubah menjadi ligan, sebaliknya anion yang merupakan ligan berubah menjadi anion bukan ligan sehingga diperoleh ion-ion kompleks yang sama atau berbeda muatannya.
11 3. Isomer Solven Isomerisme ini terjadi akibat adanya pertukaran antara ligan netral dengan anion bukan ligan dan sebaliknya seperti pada senyawa-senyawa. [Cr(H 2 O) 6 ]Cl 3.[Co(H 2 O) 5 Cl]Cl 2. H 2 O, dan [Co(H 2 O) 4 Cl 2 ]Cl.2H 2 O Contoh:
12 4. Isomer Koordinasi senyawa kompleks yang terbentuk dari kation dan anion yang merupakan ion kompleks dapat membentuk isomer koordinasi. Isomerisasi dapat terjadi melalui pertukaran sebagian atau seluruh ligannya. [Co(NH 3 ) 6 ] 3+ [Cr(CN) 6 ] 3-, membentuk isomer [Cr(NH 3 ) 6 ] 3+ [Co(CN) 6 ] 3- [Co(NH 3 ) 6 ] 3+ [Cr(C 2 O 4 ) 3 ] 3-,membentuk isomer [Co(C 2 O 4 ) 3 ] 3+ [Cr(NH 3 ) 6 ] 3- Contoh:
13 Banyak dijumpai pada senyawa kompleks berbentuk bujur sangkar atau oktahedral Apabila dua ligan yang sama posisinya berdekatan disebut dgn cis, sedangkan apabila dua ligan yang sama posisinya berlawanan disebut dgn trans,
14 senyawa-senyawa atau ion-ion kompleks yang berbentuk bujursangkar atau oktahedral. Contoh: cis-diaminadikloroplatina(II ) trans-diaminadikloroplatina(II )
15 terjadi pada senyawa-senyawa atau ion-ion kompleks yang berbentuk oktahedral yang memiliki 3 ligan yang sama dan 3 ligan lain yang sama pula. Contoh: fac-triakuatriklororutenium(III ) mer-triakuatriklororutenium(III)
16 ISOMER IKATAN Khusus terjadi pada kompleks dengan lligan ambidentat. [Co(NH 3 ) 5 NO 2 ]Cl dan [Co(NH 3 ) 5 ONO]Cl [Mn(OC) 5 SCN] dan [Mn(OC) 5 NCS]
17 Isomer Fac dan Mer
18 Isomer α, β, TRANS Isomer α= ketiga cincin pada bidang berbeda Isomer β= 2 cincin pada bidang yang sama (coplanar) Isomer Trans= ketiga cincin coplanar αTransβ
19 terjadi pada senyawa atau ion kompleks yang berbentuk oktahedral, trigonal bipiramidal, dan tetrahedral timbul apabila suatu senyawa atau ion kompleks tidak dapat mengadakan penindih tepatan (superimposition) dengan bayangan cerminnya. Contoh: Pada senyawa kompleks oktahedral, Gejala isomerisme optik tidak terjadi pada senyawa kompleks berbentuk bujursangkar Gejala isomerisme optik baru terjadi apabila atom-atom yang ada tidak terletak pada satu bidang datar senyawa kompleks trigonal bipiramidal,
21 PERTANYAAN 1.Muhammad Ilham : 1. Berikan contoh struktur senyawa dalam isomerisasi koordinasi 2.Muhammad Fajar : Mekanisme terbentuknya isomer alfa, beta dan trans Yang Hadir 1.Nila Karmila 2.Tesya Kimnesta Sandi 3.Muhammad Ilham 4.Muhammad Fajar Yang Izin 1.Irman 2.Risky Jaya Makati 3.Yuiatin (Sakit)
Еще похожие презентации в нашем архиве:
© 2024 MyShared Inc.
All rights reserved.